Monday, May 08, 2006

 
OH BAHASAKU

OH, BAHASAKU!

Oh, bahasaku bahasa Melayu
demikian lama kau simpan rahsia itu
kau hebat menjulang martabat
melampaui batas sempadan waktu
namamu disebut dengan megah
lambang identiti dan maruah.


Malah kau tidak putus-putus
menjadi kebanggaan terus menerus
mengungkapkan citra bangsa berdaulat
kau digunakan tanpa ragu
ahli politik berjanji dalam madah
para cendikiawan menghayun tingkah
ahli korporat dalih berhujah
para peguam bertikam lidah
sehinggakan doktor di bilik bedah
jurutera di bangunan indah
peneroka yang membugar tanah
pengemis yang menadah-menadah
pelacur yang tengadah
terus rancak memerkasaimu
tanpa jemu-jemu
tiada nokhtah penentu.


Tiba-tiba sang dewa turun dari puncak istana
matanya merah menitah perintah
semua orang diarah dikerah
mencabut seluruh akar tunjangmu
dihumbankan ke lubuk cemburu
tiada siapa berani mengatur bicara
kerana bicara dewa bicara kuasa
di tangannya sebuah penjara
melontarkan ke sisi hak bersuara
rakyat hakim negara.




Angkara seorang sang dewa
semua orang menyimpan suara
angguknya tidak gelengnya ya
dipekakkan telinga dibutakan mata
sang penyelidik hilang seru
sang profesor diam membisu
sang pensyarah membatu kaku
sang guru resah keliru
sedangkan murid terkulai layu
berwajah sayu berhati pilu
segalanya terhimpun menjadi satu
bahasaku bahasa Melayu membeku
bangsaku bangsa Melayu lesu.

- Isbiha

This page is powered by Blogger. Isn't yours?

Subscribe to Posts [Atom]